Perempuan Indonesia di Italia Berbagi Kisah Inspiratif

By Admin

nusakini.com--Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember memang masih seminggu lagi. Namun, sekitar 70 orang perempuan Indonesia berkumpul di KBRI Roma, memperingati Hari Ibu yang menjadikan setiap perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa.

Dalam acara bincang-bincang bertajuk “Perempuan Indonesia di Italia" ada sejumlah perempuan yang berbagi kisah inspiratif dari pengalaman mereka masing-masing dengan latar belakang kehidupan dan pekerjaan berbeda. Kehidupan di Italia dan Eropa yang menjadi impian banyak orang ternyata tidak selalu semudah dan seindah yang dibayangkan. 

Junie Artati Alwi, istri dari Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma bercerita pengalamannya sebagai istri diplomat, hidup berpindah dari negara satu ke yang lain, sambil mengurus anak-anaknya. Selain mendapat pengalaman yang luas dalam banyak hal, ia terkadang harus bisa menjadi guru bagi anaknya sekalipun ia tidak mengerti materinya dengan jelas. 

Mistin Muhibah, sudah lebih 10 tahun bekerja menjadi asisten rumah tangga di Italia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya dengan lima anak. Sebelumnya, ia seorang pengusaha katering di Bali yang alami kebangkrutan karena peristiwa bom Bali. Dengan perjuangan berliku, ia pun bisa pergi ke Italia untuk bekerja dan belajar bahasa Italia, hingga bisa membawa suaminya pula. 

Winny Amato, istri dari seorang Italia yang bekerja di organisasi internasional hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Sepeninggal suaminya, ia pun mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain dan membawanya aktif berorganisasi. Tak lupa dalam berbagai kesempatan ia selalu mempromosikan Indonesia. 

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani yang merupakan duta besar perempuan Indonesia pertama untuk Italia adalah seorang diplomat kawakan. Ia pernah memangku sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan, termasuk menjadi Duta Besar RI untuk Norwegia dan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik di Kementerian Luar Negeri RI.

Selain kisah suka duka, ia juga berbagi tips kepada perempuan Indonesia agar selalu profesional, optimis dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang. 

Sementara itu, Sumber Sinabutar, Atase Perdagangan KBRI Roma berbicara mewakili perspektif laki-laki. Ia menekankan peran penting perempuan dalam kehidupan setiap manusia dan harus menghormatinya. 

Tak ketinggalan, ada pesan video dari Betty Bariati dari kota Turin dan Linda Sangalli dari kota Rimini yang membuat para hadirin terkesan. Sang pemandu acara, Agustina Dian KD, Sekretaris III KBRI Roma mengajak hadirin mengapresiasi kiprah mereka.. 

Betty sudah lebih dari 15 tahun di Italia, seorang ibu rumah tangga dan penyanyi profesional yang harus membagi waktu dengan baik. “Saya tetap menjaga harkat martabat sebagai perempuan Indonesia di tengah budaya yang berbeda" ungkap Betty yang selalu mempromosikan makanan Indonesia dan suka berbatik ini. 

Sementara Linda Sangalli, menikah dengan seorang pelukis Italia dan sejak tahun 1983 berada di Italia. Ia cukup lama bekerja sebagai juru masak di hotel. Perjuangannya tak sia-sia, tahun ini ia berhasil membuka sebuah restoran kecil Italia – Indonesia di Rimini. 

Acara ini dihadiri oleh warga Indonesia di Roma dan sekitarnya. Ismi, seorang mahasiswi pasca sarjana di Universitas La Sapienza, Roma menyatakan kekagumannya pada para perempuan Indonesia yang berada di Italia. “Kisah mereka sungguh menjadi inspirasi bagi kami untuk terus belajar dan berjuang," ujar Ismi. 

Ada pula Emi Trenggono, yang sudah lebih dari 50 tahun tinggal di Italia. “Dulu saya dikirim oleh Presiden Soekarno belajar menyanyi di konservatorium di Italia," tutur Emi. Ia pun kemudian mengabdikan dirinya sebagai guru di Sekolah Indonesia di Roma, dan setelah sekolah tersebut ditutup tahun 1980an, ia bekerja di KBRI Roma sambil aktif mempromosikan Indonesia.  

Acara kemudian dilanjutkan dengan perlombaan untuk kaum laki-laki. Dalam perlombaan triathlon ini, para lelaki berlomba tebak bumbu, memasang kancing dan membuat puisi hari ibu. Acara berlangsung dengan penuh keakraban dan kegembiraan.  

Sebelumnya, pada hari yang sama juga dilaksanakan peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma ke-18. Para Pengurus dan Anggota yang merupakan istri dari diplomat Indonesia begitu antusias mengikuti upacara ini, yang diikuti pula oleh sejumlah Anggota Luar Biasa yang berasal dari masyarakat Indonesia di Roma. 

Pada kesempatan ini, Duta Besar Esti Andayani selaku penasehat DWP menyampaikan pesan agar para Anggota DWP sebagai mitra sejajar suami terus mengembangkan kualitas diri dan menjaga ketahanan keluarga sebagai entitas terkecil di masyarakat. “Italia adalah negara besar dengan sejarah panjang peradaban. Banyak hal bisa dipelajari selama kita berada disini," demikian pesan Dubes Esti. (p/ab)